Pages - Menu

Kamis, 03 Oktober 2013

dia

            Gue mungkin bukan seorang penulis tapi gue disini cuma mau berbagi cerita sama kalian semua. Mungkin kalian semua menganggap gue berlebihan, tapi banyak orang juga merasakan apa yang pernah gue rasakan. Gue rasa sebagian dari kalian pernah merasakan apa itu cinta, kebahagiaan, terluka, itu lah yang dirasakan setiap anak yang mulai beranjak remaja sama halnya dengan gue.

            Menurut kalian 3,5 tahun itu waktu yang lama atau singkat buat seseorang untuk pindah kelain hati? Atau yang disebut dengan move on, bagi gue move on itu sama seperti orang yang lagi nahan nafas sesat banget didada. 3,5 tahun gue ngejalanin hidup tanpa dia, dan 3,5 tahun yang lalu gue berhenti untuk tidak mencintai dia begitu pun dengan dia (mungki) tapi semakin gue mencoba untuk tidak mencintai dia justru sebaliknya rasa sayang itu semakin besar, 3,5 yang lalu gue dan dia masih bisa bersama, tertawa bersama, terluka, memadukan dua karakter yang berbeda untuk mencapai satu tujuan, menyatukan dua hati yang berbeda untuk mencapai satu cinta, sedih, senang dan membangun mimpi dan masa depan bersama J
            Semua harapan itu tiba-tiba sirnah saat dia mulai menjauh dari kehidupan gue dengan alasan yang mungkin enggak bisa diterima oleh akal dan fikiran, semenjak itu lah gue dan dia memutuskan untuk mengahiri cerita kita dan mulai menjalani hidup masing-masing. Tapi buat gue dia tetap selalu menjadi pemilik hati gue meskipun dia udah bukan milik gue lagi. Saat itu lah hidup terasa berat untuk gue dijalani, tapi kenyataan terus menuntut gue untuk menerima semua yang telah terjadi.
            Dimana ada gue disitu selalu ada bayangan dia yang nyata seolah dia selalu ada disetiap detik yang gue laluin. Gue masih merasa dia masih sama gue, dan gue masih mengingat jelas semua tentang dia tidak sedikit pun bisa gue lupain. Semunya masih tersimpan rapi di dalam hati dan fikiran gue, banyak cinta yang datang tapi cuma cinta dan sayang dia yang bisa bikin gue tertawa sepuasnya tanpa kesedihan.
            Dia bagaikan cahaya dalam hidup gue yang menerangi disetiap kegelapan malam, kalau aja gue bisa memutar kembali waktu gue akan memperbaiki setiap kesalahan yang terjadi. Dia bagaikan oksigen yang selalu gue butuhin setiap waktu bahkan setiap detik, tapi kini dia seperti bayangan dan bagaikan mimpi yang belum bisa gue raih. Tapi disini ditempat yang bernama hati gue akan selalu mencintai dia dan menunggu sampai dia lelah dengan apa yang dia lakukan.
           
           
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar